November 28, 2011

Teknologi yang membuahkan hasil bagi Gunadarma

Menurut Budi, sesuai dengan visi misi LG yang menginginkan agar teknologi dan informasi bisa menjadi budaya dalam seluruh kegiatan kampus, sudah sejak awal internet dijadikan bagian yang tidak terpisahkan dalam semua aktivitas diUG.Sebagai gambaran kecil, staf pengajar UG sudah lama memanfaatkan media internet dalam proses belajar-mengajar. Dalam hal ini, misalnya seorang dosen atau staf pengajar diinstruksikan untuk membuat home page masing-masing.Home page tersebut bisa dimanfaatkandosen untuk memberikan bahan pelajaran secara lebih efisien. Bahkan, tidak jarang pula home page itu dimanfaatkan mahasiswa sebagai ajang komunikasi dengan pengajamya.
KEMAJUAN perguruan tinggi tidak lepas dari visi misinya dalam membangun budaya teknologi yang mengakar di kehidupan kampus. Untuk itu, sedap perguruan tinggi hendaknya dapat mengembangkan visi yang mengedepankan budaya teknologi dalam era persaingan global.
"Ini seperti dilakukan di Universitas Gunadarma (UG), yakni visi dalam mengintegrasikan budaya teknologi informasi ke seluruh nadi aktivitas dosen, siswa, dan masyarakat diutamakan," papar Kepala Biro dan Sistem Informasi UG Budi Hermana di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Budi, sesuai dengan visi misi LG yang menginginkan agar teknologi dan informasi bisa menjadi budaya dalam seluruh kegiatan kampus, sudah sejak awal internet dijadikan bagian yang tidak terpisahkan dalam semua aktivitas diUG.
Sebagai gambaran kecil, staf pengajar UG sudah lama memanfaatkan media internet dalam proses belajar-mengajar. Dalam hal ini, misalnya seorang dosen atau staf pengajar diinstruksikan untuk membuat home page masing-masing.
Home page tersebut bisa dimanfaatkandosen untuk memberikan bahan pelajaran secara lebih efisien. Bahkan, tidak jarang pula home page itu dimanfaatkan mahasiswa sebagai ajang komunikasi dengan pengajamya.
Di sisi lain, mahasiswa sendiri dibiasakan memakai internet untuk mengetahui segala aktivitas kampus. "Bahkan, kami sudah lama melibatkan internet dalam aktivitas riset. Semua hasil riset dosen dipublikasikan ke website," tuturnya.
Hasil riset yang dipublikasikan itu pun, lanjut Budi, tidak hanya dapat dimanfaatkan di lingkungan internal, tapi juga bisa diakses masyarakat luas agar ilmu yangdimiliki di internal kampus dapat juga dirasakan masyarakat lainnya.
"Oleh karena itu, UG telah menyediakan beberapa alamat website yang mudah diakses orang lain di luar kampus. Misalnya website yang berisi budaya Indonesia, katalog produk bagi usaha kecil serta lain-lain," terang Budi.
Dengan adanya upaya itu, kata Budi, tidak mengherankan jika kini UG menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia. Dari pemeringkatan World Class University versi Webometrics yang dirilis pada 20 Juli lalu misalnya, UG kembali masuk jajaran 100 besar perguruan tinggi terbaik se-Asia, yakni posisi ke-88.
Prestasi tersebut meningkat dari perhitungan versi Webometrics sebelumnya yang dirilis pada Januari 2010, yakni ha-. nya masuk pada peringkat 142 untuk level Asia, dan peringkat ke-24 dalam ruang lingkup negara-negara ASEAV
Pemeringkatan Webometrics sendiri dilakukan dengan cara mengukur website domain institusi, berdasarkan sejumlah kriteria, yakni visibility (bobot 5CT), website page size atau jumlah halaman yang tertangkap * situs pencarian (20i), jumlah file dokumen (15JI ). dan Google scholars/tip atau jumlah makalah di Google Scholar (15v). (Tic/ H-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar