Masa remaja adalah masa yang paling berseri-seri. Masa remaja itu merupakan proses pencarian jati diri sesungguhnya. Disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan. Pergaulan inilah yang membuat remaja semakin dilanda kesusahan, pergaulan ini disebut Pergaulan Bebas.
Pegaulan bebas dikalangan remaja mencapai tingkat kekhawatiran yang sangat parah, terutama dalam seks bebas. Sewaktu menginjak remaja mereka mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa. Bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat ke kalangan SMP serta kalangan SD pun sudah sebagian melakukan pergaulan bebas. Contoh kasus yang pernah saya lihat adalah remaja putri yang hamil karena kecerobohan yang padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu resiko yang akan ditimbulkan.
Dari data PMI tiga tahun yang lalu mengatakan bahwa kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Terutama kalangan mahasiswa yang berkonseling tanpa didampingi orang tua. Banyak mereka berusia 14-23 tahun sudah banyak yang berkonsultasi bahwa ia hamil,’ujarnya.Dengan begitu orang yang seperti itu tidak boleh dijauhi dan dibenci. Sebaiknya kita memberikan solusi kepadanya. Orang bijak berkata “Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisa diatasi.
Oleh karena itu diperlukan pencengahan dini dengan cara memberikan pengetahuan seks agar terhindar dari masalah tersebut. Banyak yang beranggapan bahwa masa remaja adalah masa paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yang menjadi korban untuk menimbulkan sesuatu kegiatan yang menyimpang. Sementara itu Arif Rahman pelajar di sebuah sekolah swasta mengatakan bahwa pergaulan bebas itu adalah hal yang sangat wajar dilakukan agar anak tersebut lebih mengerti dengan semua itu, apabila ia terjerumus berarti ia sudah melakukannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Semua itu tak lepas dari niat untuk senang-senang semata saja, ujarnya.
Pergaulan bebas berawal ketika remaja mulai melakukan perbuatan yang keluar dari jalur norma-norma yang berlaku di sekitar kehidupan kita. Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikan ada jaringan tertentu yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Hal ini disebabkan longgarnya pengawasan orang tua,ujar ketua MUI. Ia berharap semua sekolah harus lebih memperkuat kembali dengan kehidupan beragama serta menanamkan nilai-nilai agama sejak dini sehingga memilki kepribadian yang kuat,’’katanya.
Untuk menyingkapi hal ini diharapkan agar pemerintah bisa melakukan tindakan untuk mencegah dan meninjau kembali pembenahan pemerintahan agar bisa menindak lanjuti masalah yang terjadi pada maslah ini.
